pixelinaphotography.com – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadis Perindag) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara, diduga melakukan penganiayaan terhadap warga yang melakukan demonstrasi menuntut penyelesaian kelangkaan minyak tanah. Peristiwa ini terjadi di depan kantor Bupati Halbar, Jumat (26/1/2024).
Pada hari tersebut, ratusan warga dari berbagai desa di Halbar berkumpul di depan kantor Bupati untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait kelangkaan minyak tanah yang telah berlangsung lama. Mereka menuntut pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan konkret dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Saat demonstrasi berlangsung, Kadis Perindag Halbar, yang diidentifikasi sebagai Bapak X, tiba-tiba keluar dari kantor dan berusaha menghentikan aksi demo tersebut. Dalam insiden tersebut, Bapak X diduga melakukan penganiayaan terhadap salah satu demonstran bernama Yanto (35), warga Desa Tobelo. Yanto mengalami luka-luka di bagian wajah dan kepala akibat pukulan yang diterimanya.
Para demonstran yang menyaksikan kejadian tersebut langsung merespons dengan kemarahan. Mereka menuntut agar Bapak X segera diproses hukum atas tindakannya. Beberapa warga mencoba menenangkan situasi, namun suasana tetap tegang.
Pemerintah daerah, melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Halbar, langsung memberikan pernyataan kepada pers. Sekda menyatakan bahwa pemerintah daerah sangat menyesalkan kejadian tersebut dan akan segera melakukan investigasi internal. “Kami akan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam insiden ini akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar Sekda.
Para demonstran menuntut beberapa hal kepada pemerintah daerah, antara lain:
- Penyelesaian segera masalah kelangkaan minyak tanah yang telah berlangsung lama.
- Pemecatan Kadis Perindag Halbar yang diduga melakukan penganiayaan.
- Perbaikan sistem distribusi minyak tanah agar tidak terjadi kelangkaan di masa mendatang.
- Pembentukan tim investigasi independen untuk menyelidiki insiden penganiayaan.
Yanto, korban penganiayaan, telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Polres Halbar telah menerima laporan dan berjanji akan segera melakukan penyelidikan. “Kami akan memproses laporan ini sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Tidak ada yang kebal hukum, termasuk pejabat publik,” ujar Kapolres Halbar.
Kelangkaan minyak tanah di Halbar telah berdampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari warga. Banyak warga yang kesulitan mendapatkan minyak tanah untuk kebutuhan memasak dan penerangan. Hal ini juga berdampak pada kenaikan harga minyak tanah di pasaran, yang semakin memberatkan ekonomi warga.
Bapak X, Kadis Perindag Halbar, belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa Bapak X merasa menyesal atas kejadian tersebut dan bersedia mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Insiden penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Kadis Perindag Halbar terhadap warga yang melakukan demonstrasi menuntut penyelesaian sbobet kelangkaan minyak tanah telah menimbulkan reaksi keras dari masyarakat. Pemerintah daerah dan pihak kepolisian telah berjanji untuk menindaklanjuti kejadian ini dengan serius. Diharapkan, masalah kelangkaan minyak tanah dapat segera diselesaikan dan tidak ada lagi tindakan kekerasan terhadap warga yang menyampaikan aspirasinya.